Mantai + Susur Gua di Kebumen
Tuesday, March 14, 2017
Kebumen, Yep! Kawasan pesisir Selatan Jawa ini ternyata
menyimpan banyak potensi wisata yang asik buat dieksplor, khususnya bagi yang
hobi wisata alam plus petualangan. Sejumlah pantai lengkap dengan rangkaian
pegunungan kapurnya sayang buat dilewatin.
Yuk kita mulai dari… Pantai Pasir. Pemandangan pantai yang
berada di Desa Pasir Kecamatan Ayah ini cantik dengan pasir putih. Tapi sayang
kalau cuma main-main di situ aja, karena di sekitar kawasan tersebut juga ada
beberapa panorama pantai yang nggak kalah cihuy.
Hanya saja perlu ekstra tenaga, karena pengunjung harus menyisir
tepian bukit yang berbatasan langsung dengan laut. Meski begitu, pemandangan
yang ditawarkan selama perjalanan cukup mengesankan.
Kalau buat yang demen petualangan mah nggak rugilah ya... sambil
jalan, sambil nikmatin sepoi angin, suara debur ombak beradu dengan karang,
terus terus dari atas bukit kita bisa nikmatin Pantai Lampon, kemudian
melintasi Goa Wora Wari yang berujung di Karang Penganten.
Selanjutnya, kita geser ke Desa Karangduwur yang masih di
Kecamatan Ayah juga. Masyarakat di kawasan ini boleh dibilang cukup kreatif
mengelola potensi-potensi wisata, hingga terbentuklah Sawangan Adventure
yang terdiri dari berbagai wisata petualangan dengan latar panorama
bahari.
Mulai dari jalan-jalan menelusuri bukit sembari menikmati
keindahan Pantai Sawangan dan pegunungan kapur, kemudian susur gua, dan ini nih
yang menurut gue paling seru, rapling di Gua Sawangan.
Awalnya nih, waktu ditawarin buat nyobain, jawaban standar
keluar “Gue bagian ngedokumentasiin aja deh”. Tapi begitu ngeliat satu temen
nyobain, kok gatel juga ya… Udah gitu tampang dia ngeledek lagi, kan panasss
jadinya. Prinsip gue, DADA boleh TIPIS, tapi NYALI kagak! Hahaha..
Setelah memastikan perlengkapan aman dan instruktur juga
professional bersertifikat (bagi gue ini penting, Sob), naiklah ke atas bukit
yang dijadikan titik meluncur. Waktu jalan menuju bukit perasaan sih masih
gagah, tapi begitu perlengkapan dan alat keselamatan mulai dipakai, kaki mulai
gemetar. Apalagi waktu melongo ke bawah dari lubang di atas bukit. Dengkul
lemesss rasanya.
“Nggak ada yang mau duluan lagi nih? Kalau ada, duluan deh.”
“Nggak ada. Udah kamu aja. Buruan. ” *CLEGUG*
Oke, baiklah, Eng ing eng…. Sruuuutttttt… Begitu lepas dari
bibir lubang dan berhasil menggelantung, rasanya.. WOW!
Ternyata dengkul berasa lemes hanya saat akan meluncur,
setelahnya sih cengar cengir aja (blagu!). Kecepatan meluncur juga bisa diatur
dan di pause kalau mau poto-poto dulu (sempet yeeee).
Baiklah… setelah dengkul dibuat lemes gara-gara ngejajal
rapling, saatnya nutup petualangan hari ini dengan rileks di tepi pantai. Gue
pilih menikmati matahari terbenam di Pantai Menganti. Sepoi angin serta binar
jingga mentari yang memantul di permukaan air laut, menjadi pemandangan yang memecah
penat dari rutinitas keseharian.
PS : tolong buat yang pacaran di tepi pantai,
nggak usah mesra-mesra banget dan jangan nutupin pemandangan para jomblo,
tolong! Hehe.. :P
0 comments